Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa mengatakan
pengembang melanggar ketentuan pengerjaan proyek dengan tidak menurunkan lengan
crane saat terjadi badai.
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia
Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak menyatakan proses investigasi tragedi jatuhnya
crane di Masjidil Haram telah selesai.
Investigasi itu menyimpulkan insiden tersebut terjadi akibat
kelalaian pengembang tidak menurunkan lengan crane saat cuaca buruk.
"Pihak operator harusnya sudah menurunkan crane itu
dari atas. Kelalaian itu, ditambah dengan badai, mengakibatkan salah satu crane
jatuh dan menyebabkan 107 orang meninggal dunia," ujar Mustafa dalam
konferensi pers di Jakarta, Jumat, 18 September 2015.
Dia menjelaskan posisi crane yang jatuh itu sebetulnya
menyalahi aturan kontruksi. Menurutnya, dalam kesepakatan pengembang, jika
sedang dalam pengerjaan proyek terjadi badai, crane utama harus diturunkan.
"Di samping itu, terjatuhnya crane itu disebabkan
lemahnya komunikasi antara penanggung jawab proyek dengan Lembaga Meteorologi
dan Perlindungan Arab Saudi," kata dia.
Lebih lanjut, Mustafa menerangkan hasil investigasi ini sudah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Arab Saudi. Dia berharap keluarga korban tidak serta merta menerima kejadian ini sebagai musibah, melainkan turut mengajukan gugatan terhadap pengembang.
No comments:
Post a Comment